Al-Khansa adalah seorang wanita mahir dalam
bersyair. ia adalah seorang istri yang telah
ditinggal mati suaminya. ia memiliki empat orang
anak laki-laki. Sumuanya dididik untuk memegang
teguh ajaran islam.
Pada zaman Umar bin Kahattab ra menjadi
Khalifah, kaum muslimin mendengar ajaran perang
persia dalam perang Qadisiah. Di rumah Al-khansa,
anak-anaknya bermusyawarah.Saat itu Al-khansa
sudah tua dan sering sakit-sakitan. Saat mendengar
ajakan perang itu, keempat anak Al-khansa saling
menunjuk siapa yang akan berangkat perang dan
siapa yang akan tinggal di rumah untuk menjaga
ibunya.
Al-kahansa kemudian berkata pada anak-
anaknya,"Anakku, sesunguhnya kalian telah
memeluk islam. jika ada panggilan perang,
singsingkanlah lengan baju dan berangkatlah!"
Akhirnya, keempat anak Al-khansa itu berangkat
ke medan perang untuk berjihad melawan musuh.
Dalam peperangan itu banyak kaum muslimin yang
gugur, termasuk keempat putra Al-khansa.
Ketika Al-khansa yang tua renta itu mendengar
kabar kematian keempat anaknya yang mati syahid,
ia tidak merasa sedih. Bahkan ia mengucapkan,
"Alkhamdulillah karena telah memuliakanku dengan
syahidnya putra-putraku. Semoga Allah segera
memanggilku dan berkenan mempertemukan
aku denga putra-putraku dalam naungan Allah di
surga."
Al-khansa akhirnya wafat pada permulaan
masa Khalifah Usman bin Affan.
Ketinggian iman
seseorang terlihat
dari bagaimana
perannya dalam
dakwah isalam
serta bagaimana ia
membela islam.
bersyair. ia adalah seorang istri yang telah
ditinggal mati suaminya. ia memiliki empat orang
anak laki-laki. Sumuanya dididik untuk memegang
teguh ajaran islam.
Pada zaman Umar bin Kahattab ra menjadi
Khalifah, kaum muslimin mendengar ajaran perang
persia dalam perang Qadisiah. Di rumah Al-khansa,
anak-anaknya bermusyawarah.Saat itu Al-khansa
sudah tua dan sering sakit-sakitan. Saat mendengar
ajakan perang itu, keempat anak Al-khansa saling
menunjuk siapa yang akan berangkat perang dan
siapa yang akan tinggal di rumah untuk menjaga
ibunya.
Al-kahansa kemudian berkata pada anak-
anaknya,"Anakku, sesunguhnya kalian telah
memeluk islam. jika ada panggilan perang,
singsingkanlah lengan baju dan berangkatlah!"
Akhirnya, keempat anak Al-khansa itu berangkat
ke medan perang untuk berjihad melawan musuh.
Dalam peperangan itu banyak kaum muslimin yang
gugur, termasuk keempat putra Al-khansa.
Ketika Al-khansa yang tua renta itu mendengar
kabar kematian keempat anaknya yang mati syahid,
ia tidak merasa sedih. Bahkan ia mengucapkan,
"Alkhamdulillah karena telah memuliakanku dengan
syahidnya putra-putraku. Semoga Allah segera
memanggilku dan berkenan mempertemukan
aku denga putra-putraku dalam naungan Allah di
surga."
Al-khansa akhirnya wafat pada permulaan
masa Khalifah Usman bin Affan.
Ketinggian iman
seseorang terlihat
dari bagaimana
perannya dalam
dakwah isalam
serta bagaimana ia
membela islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar